Begitu matahari terbenam, Pasar Lama Tangerang berubah total. Dari yang awalnya tampak kayak gang biasa di tengah kota, malamnya tempat ini jadi surga kuliner yang menyatu dengan sejarah dan budaya Tionghoa-Peranakan. Buat kamu yang demen icip-icip makanan unik dan suka vibe heritage yang kental, kulineran di Pasar Lama Tangerang harus banget masuk wishlist weekend kamu.
Kawasan ini udah eksis dari abad ke-17, dan jadi salah satu pusat komunitas Tionghoa tertua di Indonesia. Tapi jangan salah, meski lekat dengan budaya Tionghoa, kulinernya super variatif dan cocok buat semua lidah. Dari makanan halal, non-halal, cemilan kekinian sampai jajanan jadul, semuanya ngumpul di sini.
Begitu Maghrib, Semua Jalan Jadi Pesta Rasa
Mulai jam 5 sore, jalanan kecil di sekitar Jalan Kisamaun disulap jadi arena jajan malam. Lampu warna-warni nyala, spanduk dagangan warna-warni muncul, dan aroma makanan mulai bikin lapar sebelum beneran lapar.
Satu-satunya hal yang sulit di Pasar Lama itu: milih makan apa dulu. Karena semuanya keliatan enak dan bikin FOMO maksimal.
Makanan Wajib Coba Saat Kulineran di Pasar Lama Tangerang
1. Sate Ayam Haji Ishak – Rasa Legendaris Sejak 1950-an
Ini bukan sate ayam biasa. Potongannya tebel, dibakar pakai arang kelapa, dan bumbunya kaya rasa kacang plus kecap yang nendang. Wajib dipesan bareng lontong dan acar segar.
2. Laksa Benteng – Gurih, Harum, dan Super Otentik
Laksa khas Tionghoa-Betawi ini punya kuah santan yang kental, isi telur rebus, suwiran ayam, mie tebal dan daun kemangi. Rasanya nendang banget dan bikin nostalgia.
3. Martabak Medan Piring Terbang – Renyah dan Meleleh
Martabak manis super tipis dengan topping melimpah dan tekstur renyah kayak keripik. Bisa pilih varian cokelat, keju, greentea, atau mix all.
4. Rujak Bebek – Pedasnya Bikin Melek
Rujak yang dihancurkan pakai ulekan kayu, dengan rasa asam-pedas-manis yang balance banget. Cocok buat pencinta sambel ekstrem.
5. Toge Goreng dan Siomay Bakar – Street Food Merakyat
Cemilan murah meriah yang siap temani kamu ngemil sambil jalan kaki. Gurih dan wangi bawang putihnya nyangkut lama di lidah.
Nuansa Tionghoa-Peranakan yang Bikin Pasar Lama Lebih dari Sekadar Tempat Makan
Sambil kulineran, kamu bakal ngelewatin bangunan-bangunan tua bergaya kolonial-Tionghoa, dengan pintu kayu besar, cat merah dan lampion gantung. Beberapa toko bahkan masih pakai nama dalam aksara Cina yang udah turun-temurun dijaga.
Kamu juga bisa mampir ke Klenteng Boen Tek Bio, klenteng tertua di Tangerang yang cuma selemparan batu dari pusat kuliner. Di sana, kamu bisa belajar sejarah migrasi Tionghoa, budaya Benteng, dan ritual lokal.
Makanan Halal vs Non-Halal: Semua Aman Selama Kamu Tanya
Satu hal yang perlu kamu tahu, karena ini kawasan Tionghoa, beberapa menu ada yang non-halal. Tapi tenang, banyak juga pilihan halal dari pedagang Muslim. Intinya, tanya aja ke penjualnya, mereka terbiasa menjelaskan dengan ramah dan terbuka.
Bahkan sekarang, banyak warung udah mulai pasang label “halal” buat ngebantu wisatawan kuliner yang berhati-hati soal makanan.
Suasana Malam: Lampu, Musik Jalanan, dan Senyum Ramah Penjual
Selain makanannya, yang bikin banyak orang balik lagi ke Pasar Lama itu suasananya. Musik akustik sering mengalun dari pojokan jalan, ada tukang gambar karikatur, sampe penjual mainan lampu kelap-kelip buat anak kecil. Vibenya hidup, tapi tetep terasa adem dan damai.
Dan satu hal yang pasti: semua penjual di sini senyumannya tulus. Mereka bangga banget bisa ngenalin rasa lokal ke kamu.
Tips Maksimalin Pengalaman Kuliner Malam di Pasar Lama Tangerang
- Datang jam 18.00 ke atas, biar semua stand udah buka
- Pakai outfit nyaman dan ringan, karena kamu bakal banyak jalan dan kepanasan
- Bawa uang cash pecahan kecil, sebagian besar stand belum semua pakai QRIS
- Datang ramean, biar bisa share menu dan icip-icip lebih banyak
- Simpan ruang di perut buat dessert, karena banyak banget makanan manis kece di akhir
FAQs seputar Kulineran di Pasar Lama Tangerang
1. Di mana lokasi persisnya?
Pasar Lama berada di Jalan Kisamaun, Kota Tangerang. Deket banget sama Stasiun Tangerang dan bisa diakses dari Jakarta naik KRL.
2. Apa jam operasional kuliner malam di sini?
Mulai sekitar jam 17.00 sampai tengah malam. Weekend jadi paling rame.
3. Apakah cocok untuk wisata keluarga?
Banget! Anak-anak seneng karena banyak cemilan lucu dan suasana penuh warna.
4. Apakah ada tempat parkir?
Ada, tapi cepat penuh. Disarankan naik KRL atau ojol biar gak ribet.
5. Bisa bawa kamera buat foto-foto?
Boleh banget! Spotnya instagramable dan banyak mural serta lighting bagus.
6. Apa menu yang paling legendaris di Pasar Lama?
Sate Haji Ishak dan Laksa Benteng jadi dua ikon yang wajib dicoba kalau baru pertama kali ke sini.
Penutup: Kulineran Itu Tentang Rasa dan Cerita, dan Pasar Lama Punya Keduanya
Kulineran di Pasar Lama Tangerang bukan cuma soal isi perut, tapi soal mengenal budaya, cerita warga, dan rasa yang gak lekang zaman. Di balik setiap mangkuk laksa atau tusuk sate, ada sejarah panjang komunitas Tionghoa-Peranakan yang tetap hidup dan terus membaur. Malam hari di sini bukan cuma waktu makan, tapi perayaan rasa, warna, dan identitas lokal yang bikin kamu selalu pengen balik.
Jadi, kalau weekend ini kamu masih bingung mau ke mana, ayo cicipin jalanan rasa di Pasar Lama. Siapa tahu, kamu gak cuma pulang kenyang, tapi juga jatuh cinta.